Nisfu Sya’ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan
bulan Sya’ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya’ban diperingati menjelang
bulan Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat
Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang,
diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.
Dalam
hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah
dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun
ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta
ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia
rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga
fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Bagaimana
merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan
salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam
Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam
berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam
juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil
Aqsa ke arah Ka'bah.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh
dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13
bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya.
Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh.
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak
sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.
Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia
penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar