KATA PENGANTAR
Pengelolaan logistik atau
yang dikenal dengan sebutan siklus logistik yang terdiri dari perencanaan
kebutuhan dan penganggaran; pengadaan; penggunaan; pemanfaatan; pengamanan dan
pemeliharaan; penilaian; penghapusan; pemindahtanganan; penatausahaan;
pembinaan, pengawasan dan pengendalian merupakan rangkaian kegiatan yang wajib
dilaksanakan secara berkesinambungan dengan tujuan agar dukungan logistik dapat
berjalan efektif dan efisien.
Agar pelaksanaan
pengelolaan logistik dapat diselenggarakan secara profesional, transparan, dan
akuntabel di lingkungan Perusahaan atau
Industri di Indonesia maka diperlukan penerapan manajemen logistik oleh seluruh Manajemen pengemban tugas fungsi.
Makalah ini dibuat untuk
menjelaskan apa itu manajemen logistik dan hal-hal yang berkaitan dengan
aktivitas-aktivitas utama manajemen logistik. Dengan adanya makalah ini
diharapkan bisa memberi manfaat untuk para pembaca dan bisa memberikan gambaran umum tentang
manajemen logistik sehingga bisa diterapkan dalam mengelola manajemen logistik
nantinya.
Sebagai gambaran umum makalah
ini berisi beberapa materi,antara lain:
·
Pengertian
manajemen logistik
·
Input
dan Output dalam proses logistik
·
Pendekatan
sistem / integrasi
·
Aktivitas-aktivitas
utama manajemen logistik
·
Definisi
customer service
·
Elemen-elemen
customer service
·
Dan
Manajemen Persediaan
Banjarbaru,01
Mei 2012
Salsabella
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari manajemen
logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu. Manajemen kegiatan logistik
individual seringkali di bawah pengarahan dan pengawasan dari berbagai
departemen dalam suatu perusahaan. Bila dilihat dari siklus fungsi-fungsi
logistik maka tahap pertama fungsi logistik adalah rencana kebutuhan logistik.
Tahap berikutnya yakni tahap kedua adalah semua kegiatan menyediakan barang-barang logistik untuk
menunjang pelaksanan tugas seluruh organisasi. Pelaksanaan suatu rencana
logistik yang telah direvisi itu biasanya menyangkut modifikasi prosedur
operating dan atau perubahan besar dalam jaringan kerja sistem yang ada.
Bergantung pada situasi perencanaannya, banyak sekali pengumpulan dan analisa
data yang mungkin diperlukan untuk menyelesaikan suatu rencana.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis mengarahkan langkah-langkah yang dijadikan pokok permasalahan dalam
pembuatan makalah ini agar sasaran yang hendak dicapai dapat terwujud. Pokok
permasalahan tersebut yaitu:
1.
Apakah Manajemen logistic itu dan bagaimana sistemnya?
2. Apa yang
termasuk aktivitas utama manajemen logistic?
3. Apa itu
manajemen persediaan dan bagaimana mengelolanya?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari pembuatan
makalah, yaitu:
1.
Mengetahui pngertian manajemen logistic dan system mengelolanya.
2.
Mengetahui aktivitas-aktivitas utama dalam manajemen logistik.
3.
Mengetahui apa itu manajemen persediaan dan bagaimana pengelolaannya.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa/i tentang system manajemen logistic dan manajemen persediaan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan meliputi: latar belakang, perumusan masalah, pembatasan, tujuan, mamfaat dan sistematika penulisan
BAB II Menguraikan teori yang berhubungan dengan Manajemen logistic dan Customer service sebagai aktivitas utamanya..
BAB III Menguraikan pembahasan tentang manajemen pemasaran
BAB VI Penutup meliputi: Kesimpulan dan saran
Bab II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
MANAJEMEN LOGISTIK
Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan,
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna
mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Martin (1988) mengartikan manajemen logistik sebagai proses
yang secara strategik mengatur pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan
penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi (dan informasi terkait)
melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu sehingga
keuntungan dapat dimaksimalkan baik untuk jangka waktu sekarang maupun waktu
mendatang melalui pemenuhan pesanan dengan biaya yang efektif.
Berdasarkan definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa manajemen
logistik merupakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan terhadap pengelolaan (siklus) logistik guna mendukung
efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
SISTEM
LOGISTIK
Pada dasar nya Sistem Logistik terdiri dari empat bidang dasar yaitu :
Logistik, Pemasaran, Produksi dan Keuangan. Dibawah ini adalah
contoh gambar system logistic
TUJUAN MANAJEMEN LOGISTIK
Mendukung efektivitas dan efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan
organisasi, antara lain :
Ø
mampu menyediakan logistik sesuai
dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah,
waktu, maupun tempat dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan
pelayanan yang baik.
Ø
mampu menyediakan informasi
berkaitan dengan keberadaan logistik yang dapat dipergunakan sebagai sarana
untuk melakukan pengawasan dan pengendalian logistik serta dapat digunakan
sebagai instrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan-tindakan
manajemen logistik, seperti pengadaan, distribusi dan penghapusan.
Ø
mampu menyediakan logistik yang siap pakai
(ready for use) ke unit-unit kerja maupun personel sehingga menjamin
kelangsungan aktivitas maupun tugas setiap unit kerja maupun personel dalam
suatu organisasi melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi
secara optimal.
Ø
mampu menjaga dan mempertahankan kondisi
teknis, daya guna dan daya hasil logistik, baik secara preventif maupun
represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur
barang.
Ø
mampu melakukan pengakhiran fungsi logistik
dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat
dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas maupun
tugas, serta mencegah tindakan pemborosan.
Ø
mampu mencegah dan mengambil tindakan
antisipatif terhadap berbagai penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolaan
maupun penggunaan logistik sehingga selain dapat menekan pengeluaran biaya,
baik berkaitan dengan finansial, tenaga, waktu, material, maupun pikiran, juga
mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi.
Ø
mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap
unit kerja maupun personel sehingga setiap unit kerja maupun personel dapat
menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal.
Ø
mampu membangun budaya penggunaan logistik
secara bertanggung jawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi sehingga
dapat dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan maupun pemborosan.
FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK
Penyelenggaraan logistik senantiasa berkaitan dengan proses yang di
dalamnya akan melibatkan orang-orang/badan yang harus melakukan kegiatan/usaha
secara efektif dan efisien selama jangka waktu tertentu untuk tercapainya suatu
sasaran yang ditetapkan, dengan demikian maka misi ini tidak dapat
direalisasikan tanpa diterapkannya fungsi-fungsi manajemen dalam
penyelenggaraan logistik.
Pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan dalam penyelenggaraan
logistik adalah fungsi-fungsi manajemen yang bersifat umum dan mutlak
diperlukan pada seluruh aspek kegiatan, meliputi :
v
Perencanaan
Perencanaan logistik merupakan dasar untuk pengarahan dan pengkoordinasian
dalam pembinaan sumber-sumber dan pedoman bagi setiap tindak logistik, secara
umum perencanaan logistik didasarkan pada :
1.
Program pembangunan kekuatan jangka panjang
(25 tahun).
2.
Program pembangunan kekuatan jangka sedang (5
tahun).
3.
Program pembangunan kekuatan 1 tahun.
4.
Penajaman prioritas sasaran yang
dikonsentrasikan pada kemampuan operasional yang diharapkan.
5.
Hasil evaluasi data masukan dari satuan bawah
dan fungsi-fungsi terkait yang diakomodasikan dalam evaluasi penyelenggaraan
logistik.
v
Pengorganisasian
Pengorganisasian setiap kegiatan logistik pada dasarnya merupakan satu
sistem atau tatanan yang harus berorientasi kepada tugas dengan program yang
jelas namun kenyal. Pengorganisasian logistik dilaksanakan dengan memperhatikan
berbagai hal serta dengan pendekatan sebagai berikut :
1.
Pengorganisasian yang diselenggarakan
berdasarkan pendekatan tugas.
2.
Pengorganisasian yang diselenggarakan
berdasarkan pendekatan komoditi.
3.
Pengorganisasian yang diselenggarakan dengan
rentang kendali sependek mungkin.
4.
Pengorganisasian yang diselenggarakan
berdasarkan eselonisasi penanggung jawab
pengemban fungsi logistik sesuai struktur organisasi yang berlaku.
v
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian sebagai fungsi organik pembinaan,yaitu menyelenggarakan usaha, kegiatan dan
pekerjaan untuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif, efisien dan sesuai
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku melalui pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, pemeriksaan dan tindakan pengendalian yang diperlukan sehingga
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin atau
minimum dapat dikurangi. Dalam penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Pengawasan dan pengendalian harus berdasarkan pada rencana yang telah
ditetapkan.
2) Pengawasan dilaksanakan melalui jalur pengawasan struktural maupun
fungsional.
3)Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan terpusat sesuai strata demi
tercapainya kesatuan dan
keterpaduan upaya.
2.4 Input dan
output dalam proses logistik
secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai
penyediaan suatu barang yang dibutuhkan yang pengadaannya dapat dilakukan
langsung oleh pihak yang membutuhkan atau dilakukan oleh pihak lain. Dalam
perkembangannya, persepsi tentang logistik berubah, logistik dipersepsikan
bukan lagi suatu barang yang dibutuhkan tetapi proses mengadakan barang
kebutuhan tersebut dipersepsikan sebagai logistik.
Dalam proses
pengadaan barang, berbagai kegiatan harus dilalui. Mulai dari lokasi dimana
bahan baku itu dihasilkan diangkut ketempat pengolahan untuk menjadikannya
bahan jadi yang selanjutnya didistribusikan kepada pelanggan yang tersebar
diberbagai tempat harus dilakukan melalui secara efisien, tepat manfaat dalam
waktu yang singkat agar harga produk dapat terjangkau oleh konsumen. Secara
schematis pada gambar berikut ditunjukkan proses manajemen logistik.
Beberapa hal yang termasuk sebagai
masukan logistik antara lain :
1. Sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peran penting dalam
kegiatan ekonomi perusahaan. Kebutuhan dari setiap kegiatan bisnis di sebuah
perusahaan pasti diperoleh dari alam.Sumber
daya alam ini adalah input utama dalam manajemen logistic. Sumber daya alam merupakan
salah satu modal dasar untuk proses bisnis. Pendayagunaan sumber daya alam ini
menjadi factor terpenting dalam penyediaan bahan material yang nantinya akan
diproses menjadi suatu produk yang bernilai.
2. Sumber daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan asset penting
dalam proses bisnis di lingkungan perusahaan. Sumber daya manusia ini juga
disebut sebagai agent of development dimana berhasil tidaknya suatu proses
bisnis ditentukan oleh sumber daya manusia itu sebagai pemegang agent of
development. Sumber daya manusia adalah salah satu factor produksi dalam suatu
lingkup perusahaan dalam hal ini di dalam proses bisnis manajemen logistic
sebagai salah satu inputnya.
Dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi
dalam manajemen logistic ini diperlukan adanya pengelolaan sumber daya
manusia,dikarenakan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dapat
menunjang tercapainya tujuan-tujuan manajemen logistic.
Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia
diperlukan suatu strategi pembangunan sumber daya manusia. Salah satu contoh
strategi pembangunan SDM bisa dilakukan dengan pembekalan pendidikan dan
pelatihan yang sesuai,pengembangan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem
pemberian imbalan, mengefektifkan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi,
perencanaan anggaran untuk sumber daya manusia serta membina hubungan dan
komunikasi karyawan.
Era informasi dan teknologi yang
berkembang dewasa ini semakin membuktikan bahwa penguasaan teknologi yang baik
akan berdampak pada kualitas maupun kuantitas pencapaian tujuan itu sendiri. Agar
teknologi dapat dikuasai, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Fasilitas pendanaan
Pembiayaan menurut Muhammad (2005:304), secara
arti luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam manajemen logistic fasilitas pendanaan
menjadi fakktor penting yang harus
dipikirkan agar dalam melaksanakan
proses manajemen logistic bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4.
Sistem informasi
Dalam proses manajemen logistic diperlukan
adanya system informasi yang diperlukan sebagai input. System informasi ini
dibutuhkan sebagai acuan pengambil keputusan untuk tindakan-tindakan yang akan
diambil selanjutnya dalam proses manajemen logistic. Dengan adanya pengelolaan
system informasi yang baik dan benar maka jalannya proses manajemen logistic
bisa berjalan dengan baik, tanpa pengelolaan system informasi yang baik pasti
proses manajemen logistiknya tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
System informasi sangat berperan penting dalam
mendukung perkembangan kemajuan manajemen logistic dalam suatu perusahaan. Sistem
informasi digunakan untuk berbagai macam hal yang harus dikelola dalam
manajemen logistic baik itu yang berkaitan dengan informasi tentang pengelolaan
sumber daya manusianya, mengontrol sumber daya alamnya sebagai input sebuah
produk,informasi keuangan,ataupun informasi aliran barang dalam manajemen
logistic. Semua informasi diharapkan memberikan informasi yang akurat,cepat dan
tepat karena dengan itu pengambilan keputusan bisa menghasilkan keputusan yang
akurat, cepat dan tepat pula.
Beberapa hal yang termasuk sebagai
keluaran logistik antara lain :
1. Keunggulan kompetitip
Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit
melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya
ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan
kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Sudut Pandang Nilai Pelanggan.Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.
Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya Kita membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan di sebelah rumah makan Kita. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan yang Kita sajikan. Dapat terjadi Kita akan kehilangan keuntungan karena sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Kita mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Kita.
Keunggulan kompetetip merupakan keluaran yang menjadi tujuan manajemen logistic. Dengan tercapainya tujuan itu maka strategi perusahaan mampu berhasil dalam mengelola manajemen logistiknya. Dan mampu menjadi perusahaan yang kompetetif tanpa ragu kalah oleh pesaing.
2. Waktu dan tempat
Dalam
proses bisnis manajemen logistic,kita harus memperhatikan waktu dan tempat. Dua
factor ini menjadi landasan penting dalam membangun proses bisnis, karena
dengan memperhatikan dua factor ini jika bisa dijalankan dengan strategi yang
bagus dalam merencanakan dan melaksanakannya maka proses bisnis manajemen
logistiknya akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat
dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan
pelayanan yang baik.
3. Perpindahan mulus
ke pelanggan
Tujuan
yang ingin dicapai oleh manajemen logistic yaitu perpindahan mulus kepelanggan.
Setiap pelanggan mengharapkan produk yang bermutu dan memiliki kualitas yang
bagus dan tidak cacat saat sudah sampai ketangan pelanggan. Kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran
relatif kebaikan suatu produk Pelanggan yang mendapatkan produk yang
diinginkannya sesuai dengan yang ia harapkan maka akan berdampak pada suatu
perusahaan. Perusahaan yang berhasil membuat pelanggannya puas terhadap
produknya maka ia akan bisa menigkatkan eksistensinya di pangsa pasar.
4. Ketepatan manfaat
Suatu
produk diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk ini diciptakan
dengan desain produk yang tentu saja sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh pelanggan. Suatu Produk dibuat tentu saja untuk memberikan manfaat kepada
setiap penggunanya,tetapi bagaimana memeberikan manfaat yang tepat terhadap suatu
produk untuk pelanggan itu yang harus dipikirkan oleh sutu perusahaan dalam hal
ini manajemen logistic.
Ketepatan
manfaat yang dihasilkan oleh sebuah produk menjadi tantangan manajemen
logistic. Manajemen logistic harus mengelola produknya menjadi produk yang
memberikan manfaat kepada pelanggan dengan kualitas dan mutu yang tinggi agar
bisa mendapatkan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap produknya.
Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh sistem pengiriman produk, disinilah
manajemen logistic berperan penting dalam menghantarkan produk sampai ketangan
pelanggannya.
2.5 Pendekatan system/integrasi
Dalam proses bisnis manjemen logistic dalam
system pendekatannya dikenal dengan pendekatan kolaboratif dan integrasi. Disini
akan dibahas bagaimana pendekatan integrasi itu. Manajemen logistic dalam
pengelolaanya hendaknya menerapkan metode Integrasi ini.
Integrasi ini artinya kegiatan bisnis tidak
semata memiliki logikapokok untuk memaksimalkankeuntungan, tetapi juga
merupakan bagian masyarakat dan diawasi oleh tuntunan moral masyarakat.dan
masyarakat memilih cara mempengaruhi dunia bisnis melaluiperaturan, hokum dan
mekanisme pasar.
Customer Service
Definisi Customer
Service
Pelayanan pelanggan adalah proses pemenuhan
pelanggan, yaitu proses untuk memenuhi permintaan konsumen secara keseluruhan.
Proses itu termasuk catatan permintaan baik secara manual ataupun
elektronik,pembayaran, pemilihan barang, pengirimandan penyediaan barang, serta
memberikan pelayanan kepada pemakai barang, juga mengatur penanganan barang
untuk barang yang dikembalikan konsumen pada saat complain.
Elemen-elemen
Customer service
v
Pre-transaction
elements: customer
Layanan pelanggan
sebagai factor utama yang muncul sebelum transaksi yang sebenarnya terjadi.
v
Transaction-elements
Langsung berkaitan dengan transaksi dan phisycal dimana mereka
yang paling sering berkaitan
dengan elemen-elemen
distribusi dan logistik .
v
Post-transaction
elements
Ini melibatkan elemen-elemen yang terjadi setelah pengiriman dilakukan.
1.
Pre-transaction elements
Pre-transaction elements merupakan
penetapan strategi layanan konsumen yang akan dijalankan, menyediakan catatan
tertulis tentang kebijakan pelayanan konsumen. Misalnya bagaimana barang
dikirim setelah barang diterima. Menetapkan prosedur pengembalian barang (back
order) dan metode pengiriman agar pelanggan mengetahui pelayanan yang akan
didapat.
Kegiatan pre-transaction elements
ini meliputi beberapa kegiatan diantaranya :
v
Written customer
service policy
v
Accessibility of order personal
v
Single order contact point
v
Organizational structure
v
Method of ordering
v
Order size constraints
v
System flexibility
v
Transaction elements.
2.
Transaction-elements
Transaction-elements merupakan penetapan
strategi yang menyangkut pelaksanaan pengiriman barang/produk ketangan
konsumen. Elemen ini merupakan hasil langsung pada saat pengantaran barang ke
konsumen. Mengatur tingkat persediaan barang, dan menyeleksi sarana
transportasi.
Kegiatan transaction-elements ini
meliputi beberapa kegiatan diantaranya :
v
Order cycle time (siklus waktumulai pesanan s/d pesanan
diterima.
v
Order preparation
v
Inventory availability
v
Delivery alternatives
v
Delivery time
v
Delivery reliability
v
Delivery of complete order
v
Condition of goods
v
Order status information.
3.
Post-transaction elements
Merupakan
penetapan prosedur pemberian layanan yang dilakukan untuk menunjang produk yang
diproduksi di pasaran.misalnya melindungi konsumen dari produk cacat ,
menyediakan pengembalian barang, menjamin penerimaan kembali, member garansi
dan mendengarkan complain dari pelanggan.
Kegiatan post- transaction-elements
ini meliputi beberapa kegiatan diantaranya :
v Availability of
spares
v Call-out time
v Invoicing procedures
v Invoicing accuracy
v Product tracing/
warranty
v Return policy
v Customer complaints
and procedures
v Claims procedures.
Multi fungsi dimensi layanan
pelanggan (customer service)
v Time , bisanya
siklus waktu pemenuhan pemesanan
v Dependability,
artinya pengiriman pesanan dengan jaminan yang akurat untuk menghindari pesanan
cacat
v Communication,kemudahan
dalam memberikan informasi dalam pemesanan produk ataupun response pertanyaan.
v Flexibility, kemampuan
untuk mengenali dan menanggapi kebutuhan pelanggan yang berubah.
Ada
beberapa hal yang dilakukan untuk mengembangkan kebijakan layanan pelanggan
Enam langkah
perencanaan untuk mengedintifikasi layanan pelanggan komponen utama :
v
mengidentifikasi
elemen utama dari layanan dan mengidentifikasi segmen pasar yang sesuai
v
membangun perusahaan yang kompetetif dengan tingkat
jasa yang ditawarkan
v
mengidentifikasi persyaratan layanan yang berbeda untuk segmen yang berbeda
v
mengembangkan paket layanan pelanggan tertentu
v
menentukan prosedur monitoring dan kontrol
Manajemen
Persediaan
Definisi: Persediaan merupakan simpanan
material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.
Pengendalian
persediaan:
aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada
produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material.
Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada
jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa
sehingga tidak memerlukan persediaan.
MENGAPA
PERSEDIAAN DIKELOLA?
1.
Persediaan
merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
2.
Mempengaruhi
pelayanan ke pelanggan.
3.
Mempunyai
pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
JENIS
PERSEDIAAN
1.
Persediaan
barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory)
Persediaan barang setengah
jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada
keinginan pasar.
TUJUAN
PERSEDIAAN
- Menghilangkan pengaruh
ketidakpastian (mis: safety stock)
- Memberi waktu luang untuk
pengelolaan produksi dan pembelian
- Untuk mengantisipasi perubahan
pada permintaan dan penawaran.
HAL-HAL
YANG DIPERTIMBANGKAN
- Struktur biaya persediaan.
a. Biaya per unit (item cost)
b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
-
Biaya
pembuatan perintah pembelian (purchasing
order)
-
Biaya
pengiriman pemesanan
-
Biaya
transportasi
-
Biaya
penerimaan (Receiving cost)
-
Jika
diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan
perlengkapan dan peralatan.
c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
-
Biaya
yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai
persediaan digunakan untuk investasi (Cost
of capital).
-
Biaya
yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
d. Biaya resiko kerusakan dan
kehilangan (Cost of obsolescence,
deterioration and loss).
e. Biaya akibat kehabisan persediaan
(Stockout cost)
- Penentuan berapa besar dan
kapan pemesanan harus dilakukan.
METODA
MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. METODA EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
B.
METODA
SISTEM PEMERIKSAAN TERUS MENERUS (CONTINUOUS
REVIEW SYSTEM)
C. METODA SISTEM PEMERIKSAAN PERIODIK (PERIODIC REVIEW SYSTEM)
D. METODA HYBRID
E.
METODA
ABC
METODA EOQ
ASUMSI:
- Kecepatan permintaan tetap dan
terus menerus.
- Waktu antara pemesanan sampai
dengan pesanan dating (lead time)
harus tetap.
- Tidak pernah ada kejadian
persediaan habis atau stock out.
- Material dipesan dalam paket
atau lot dan pesanan dating pada waktu yang bersamaan dan tetap dalam
bentuk paket.
- Harga per unit tetap dan tidak
ada pengurangan harga walaupun pembelian dalam jumlah volume yang besar.
- Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata-rata
jumlah persediaan.
- Besar ordering cost atau set
up cost tetap untuk setiap lot yang dipesan dan tidak tergantung pada
jumlah item pada setiap lot.
- Item adalah produk satu macam
dan tidak ada hubungan dengan produk lain
BAB III
PENUTUP
KESIMPULANProses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:Ø Biaya produksi, terutama dalam kaitannya ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan bakar, dan daerah produksi.Ø Biaya pergudangan dan lokasi penempatan gudangØ Biaya untuk melakukan dekonsolidasi.Ø Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan transportasiØ Peluang untuk menggunakan berbagai moda transportasi termasuk biaya dan waktu yang diperlukan.Logistik pada gilirannya ditentukan oleh lokasi yang tepat untuk menghantarkan kebutuhan barang kepada konsumen pada harga yang murah, waktu yang tepat dan kualitas yang baik.Dengan penegelolaan manajemen logistic dan penelolaan manajemen persediaan yang baik maka tujuan perusahaan bisa tercapai dengan cepat dan tepat. Untuk itu berbagai tantangan harus benar-benar bisa ditangani oleh suatu perusahaan. Kegiatan ini harus didukung dengan pelayanan yang baik dan bisa memberikan kepuasan pelanggan agar setiap produk yang dihasilkan bisa memberikan manfaat yang tepat kepada pelanggan.SARANSetiap perusahaan pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana mendapatkan keuntungan yang tinggi dan membuat setiap pelanggan merasa puas terhadap setiap produknya. Maka dari itu untuk mencapai tujuan itu diperlukan planning yang matang baik itu bagaimana mengelola SDA,SDM,manajemen logistic,manajemen persediaan dan pelayanan pelanggannya,maupun structure organisasinya. Semua aspek itu harus bisa dijalankan dengan prosedur yang sudah diterapkan sebagai strategi suatu perusahaan itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan bisa tercapai dengan baik.DAFTAR REFRENSIluluk.staff.gunadarma.ac.id/.../MANAJEMEN+PERSEDIAAN.doc
6 komentar:
nice share :)
thankz:>
blognya keren.... I LIKE
sipp bos
saya suka dengan tulisan anda,anda hebat
IZIN KUTIP YA GAN
Posting Komentar